Ini 6 CMS Flat File Terbaik Alternatif Wordpress Yang Lambat Ketika Traffic Website Padat

Bagi Anda yang sedang atau akan menggeluti dunia perwebsitean, baik menggunakan Wordpress atau CMS lainnya, jika konsisten dalam memarketingkan website menggunakan SEO maupun jenis internet marketing lainnya baik dengan cara gratisan maupun menggunakan paid promote maka akan bertemu dengan suatu titik di mana hosting ataupun server tidak sanggup lagi menampung tingginya trafik, akibat membludaknya visitor yang berkunjung ke website Anda. Yang pada akhirnya website menjadi sangat lambat karena banyaknya visitor.

Jika sudah seperti ini maka kenyamanan bagi user menjadi hilang, dan telah menjadi fakta bahwa website yang loadingnya terlalu lama menjadi faktor utama penyebab kaburnya visitor. Lalu bagaimana solusi? Anda yang menggunakan CMS semacam Wordpress, tentu paham bahwa cms-cms ini menggunakan database jenis sql sebagai media penyimpanan nya, banyaknya barisan data dari suatu database menjadi faktor dari lambatnya suatu website di akses. Visitor membludak, file image berukuran besar dan database yang sudah sedemikian bengkak size nya menjadi kombinasi sempurna yang menjadikan suatu website menjadi berat ketika di akses, lambat.

Hal ini tentunya tak menjadi masalah bagi Anda atau perusahaan yang memiliki dana tersendiri untuk mengupgrade server untuk menghandle problem seperti ini. Namun menjadi masalah besar bagi yang minim dana. Sehingga solusinya adalah sedari awal menentukan teknologi yang tepat guna meminimalisir terjadinya hal seperti ini.

Pengalaman penulis ketika ilmuwebsite.com masih menggunakan wordpress dalam sebulan bisa beberapa kali kena suspend pihak hosting karena ketika itu visitor sedang banyak-banyaknya, padahal sudah menggunakan hosting jenis bisnis dan wordpressnya sendiri tidak menggunakan banyak plugin, dan sudah menggunakan plugin web cache, tapi tetap saja website tidak maksimal performanya, lambat ketika di akses. Hingga akhirnya memutuskan untuk menggarap sendiri, mendevelop CMS flat file sendiri. Memigrasi website dari wordpress ke dalam CMS flat file buatan sendiri. Hasilnya cukup memuaskan. Website tetap running normal hingga hari ini, dan bisa dibilang cukup cepat ketika diakses.

Sehingga tips yang pertama adalah gunakanlah Flat File CMS. Selain menggunakan flat file cms, tips yang kedua adalah Anda pun bisa meletakkan image-image atau gambar dari website Anda di suatu hosting gambar, tak perlu yang berbayar, Anda bisa menggunakan blogspot untuk meletakkan gambarnya. Sehingga jika sudah seperti ini tak masalah jika Anda hanya menggunakan hostingan meskipun visitor website Anda membludak. Dan saatnya memoneytize website Anda, dan perlahan demi perlahan Anda bisa mengupgrade hosting Anda.

Pada pertemuan kali ini penulis hanya akan membahas flat file cms terbaik yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk tidak lagi menggunakan wordpress sebagai CMS nya. Kalau pun karena alasan standar SEO, CMS flat file saat ini juga sudah mendukung standar SEO. Berikut daftar 5 CMS Flat File Terbaik Alternatif Wordpress Yang Lambat Ketika Traffic Website Padat. 

 

1. Grav

Bisa dibilang hingga saat ini grav merupakan alternatif wordpress yang sangat populer saat ini. Grav di buat dengan fokus kepada kecepatan dan kesederhanaan, simplicity. Di dalamnya terdapat twig templating language yang memudahkan Anda yang sudah paham HTML untuk membuat sendiri template/themes dengan sangat mudah. Grav berbasis php, gratis open source, Anda bisa mengembangkannya sesuka hati. Untuk melihat demonya silahkan kunjungi https://getgrav.org/ 

 

2. Flextype

Dalam website officialnya tertera "The Freedom Of A Headless Cms With The Full Functionality Of A Traditional Cms" yang mana artinya kurang lebih Flextype sendiri di buat dengan mengikuti flow dari modern website development. Karena lebih fokus kepada backend nya saja. Headless konten manajemen sistem terdiri dari API sebagai teknologi backend untuk menyimpan dan mengirimkan konten.

Untuk frontendnya bisa lebih luas, karena hasilnya berupa data yang diambil dari API sehingga nantinya bisa menggunakan website atau aplikasi mobile sebagai frontend dalam menampilkan kontennya. Namun meskipun begitu flextype tetap menyediakan frontend nya sebagai defaultnya. Untuk melihat demonya silahkan kunjungi https://flextype.org/

Anda bisa menggunakan secara bebas karena lagi-lagi gratis open source. 

 

3. Typesetter

Typesetter sudah eksis dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Dan sepertinya akan terus berkembang dan semakin kuat. Berada di lisensi GPL yang artinya Anda bebas menggunakannya secara gratis. Di buat menggunakan PHP, Bootstrap, JQuery, CKEditor, dan SASS, intinya bagi Anda web developer sangat mudah mengembangkan website flat cms menggunakan typesetter. Dalam website officialnya tertera bahwa typesetter itu diklaim 8x lebih cepat dari Wordpress. Woww! Dan cocok untuk Anda yang tidak mengerti koding mengoding karena di dalamnya terdapat editor text WYSIWYG untuk demo silahkan kunjungi http://www.typesettercms.com/ 

 

4. PicoCMS

Pico merupakan salah satu CMS flat file yang memberi inspirasi Grav sehingga menjadi populer seperti saat ini. PicoCMS sama seperti grav menggunakan Twig Templating Language sehingga Anda yang ingin membuat custom template atau themes yang custom ingin membuat sendiri template yang berbeda sesuai dengan yang dibutuhkan menjadi mudah. Cukup pelajari saja dokumentasinya cukup lengkap. Sama seperti grav, PicoCMS pun fokus kepada kecepatan dan simplicity dari sisi UI UX nya. Untuk demonya silahkan kunjungi https://picocms.org/ 

 

5. WonderCMS

Jika sebelumnya Anda pernah mencoba menggunakan Wix atau Yola, website builder yang fokus kepada pembuatan konten secara visual dalam artian cukup klak klik drag drop untuk membuat website, kurang lebih wondercms dibuat semacam itu. Cocok untuk Anda yang tidak ingin paham koding mengoding. Fokus wondercms itu ringan, cepat, dan mudah. Sudah tersedia versi responsive template nya, in place editing, fitur dan keistimewaan lainnya bisa di akses di https://www.wondercms.com/ 

 

6. Automad

Automad mengklaim bahwa untuk membuat themes alias template website custom nya menggunakan human-readable syntax. Tak perlu paham php tentunya. Dan mengklaim mampu mengatasi beberapa kekurangan dari sistem flat file. Automad mengklaim terdapat multi layer caching engine yang pada intinya akan membuat website menjadi super cepat. Meskipun di dalam resource hardware yang serba terbatas. Semua kontennya di simpan dalam file txt. Sangat menarik. Untuk melihat lengkapnya silahkan kunjungi https://automad.org/

 

Begitulah daftar 6 cms flat file terbaik. Anda bisa menjajalnya satu persatu terlebih dahulu sebelum memilih mana cms yang tepat yang bisa digunakan dalam menghandle project website Anda kedepannya. Selamat mencoba.

Semoga bermanfaat. Silahkan dishare kepada yang membutuhkan. Terima kasih

 

Loka Dwiartara Ilmuwebsite.com   

 

Artikel Terkait :